Beranda Nasional Mahasiswa Beraksi Menolak Pameran Industri Rokok di Jakarta

Mahasiswa Beraksi Menolak Pameran Industri Rokok di Jakarta

BERBAGI
Mahasiswa Menolak WTPM

Jakarta – Ratusan elemen mahasiswa dari berbagai kampus memenuhi lokasi penyelenggaraan World Tobacco Process and Machinery (WTPM) 2016 di Hall D Jakarta International Expo Kemayoran (JI Expo). Dalam aksinya, mereka menuntut untuk dibubarkannya acara WTPM 2016 tersebut.

Mahasiswa melakukan aksi menolak WTPM karena merasa dibohongi, karena pada penyelenggaraan World Tobacco Asia tahun 2012, ketika itu pihak penyelenggara menyatakan untuk tidak akan kembali ke Indonesia. “Kami telah mengambil keputusan bahwa setelah pameran ini, kami tidak akan menyelenggarakan pameran World Tobacco di Indonesia lagi,” seperti diucapkan oleh Keith Harris yang mewakili penyelenggara waktu itu.

Cory Selviana Devi, aktivis LSM No Tobacco Community yang juga menjadi peserta aksi sebagai bagian dari mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan bahwa dengan adanya WTPM rokok akan diproduksi dengan semenarik mungkin untuk meningkatkan jumlah perokok di Indonesia. “WTPM menjual mesin rokok yang bisa menghasilkan ribuan rokok dalam hitungan per menit setiap mesinnya. Dikhawatirkan akan semakin banyak orang yang merokok dan berpengaruh pada meningkatnya akan kejadian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM),” tegas Cory.

Dalam aksi ini juga terjadi bentrokan antara kepolisian dan teman-teman mahasiswa. Bentrokan bermula saat sebagian teman-teman mahasiswa yang sedang melaksanakan shalat dipaksa mundur oleh kepolisian. Polisi tidak mau menunggu beberapa teman-teman mahasiswa yang masih melaksanakan shalat.

Ketua DEMA FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakhrul Firdaus, menjadi salah seorang peserta aksi yang ditarik paksa ketika menjadi border dan langsung dikerumuni 5-6 polisi. “Padahal tidak ada provokasi dari kami. Kami hanya menahan aparat supaya tidak maju lebih lanjut karena masih ada beberapa teman-teman yang sedang shalat dan beberapa teman cewek yang sedang rapih-rapih setelah shalat,” ungkapnya. “Yang paling parah itu anak Yarsi sampe berdarah-darah.” lanjut Firdaus.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Kota Tangerang Pastikan PTM Terbatas Lancar dan Aman

Beberapa perwakilan mahasiswa akhirnya dipersilahkan masuk untuk menemui pihak World Tobacco. Mereka berasal dari berbagai elemen di antaranya UI, UIN Jakarta, UMJ, UHAMKA, ISMKMI dan juga BEM SI. Namun sayangnya, hanya pihak EO yang dipertemukan dengan mereka. Walhasil, mahasiswa memilih walk-out karena keinginan mereka untuk bertemu dengan pihak penyeleggara tidak dipenuhi. “Kami menunjukkan sikap bahwa bangsa Indonesia masih punya harga diri,” ungkap salah satu perwakilan Tim Negosiasi.

Di akhir aksi teman-teman mahasiswa menyatakan sikapnya, “Kami mahasiswa Indonesia dari berbagai kampus, dari berbagai multi disiplin akan tetap berkomitmen untuk mengontrol pertembakauan. Mengingatkan pemerintah jika mereka lupa akan komitmennya.”

Bagja Nugraha, Media Officer LSM No Tobacco Community