Beranda Berita Photo Ngaku Di-bully, Bocah SMA Di Ciputat Lapor Polisi

Ngaku Di-bully, Bocah SMA Di Ciputat Lapor Polisi

BERBAGI
kepala sekolah SMA 9 Tangsel saat memberi keterangan kepada para wartawan
kepala sekolah SMA 9 Tangsel saat memberi keterangan kepada para wartawan
kepala sekolah SMA 9 Tangsel saat memberi keterangan kepada para wartawan

CIPUTAT, Berita Tangsel On — Orang tua siswa SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Cecilia Puti Nabila (16) melaporkan kakak kelasnya ke pihak kepolisian. Laporan itu dibuat lantaran Cecil mengaku di-bully kakak kelasnya.

Kapolsek Ciputat Komisaris Burhanuddin membenarkan adanya laporan mengenai hal itu. Namun, pihaknya menyarankan kepada keluarga agar segera melapor ke Subdit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan.

“Ada dari pihak keluarga tadi ke sini (Polsek Ciputat) tapi kita arahkan ke Polres Jakarta Selatan,” kata Burhanuddin singkat, Kamis (14/8).

Sementara ibu korban, Elin (38) menceritakan kejadian yang menimpa putri kesayangannya itu, berawal saat putrinya baru masuk sekolah SMA Negeri 9 Kota Tangsel. Menurutnya, Cecilia belum punya teman di sekolah yang berlokasi di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, itu lantaran putrinya merupakan siswa pindahan dari DKI Jakarta.

“Anak saya dulu sekolah di DKI Jakarta. Saat sekolah di SMA Negeri 9 Tangsel menggunakan seragam putih abu-abu polos karena belum dapat atribut sekolah,” katanya.

Menurutnya, gaya berpakaian putri tercintanya itu tidak disenangi seniornya di sekolah. Maka itu, beberapa kali seniornya berteriak ke Cecilia untuk mengganti pakaiannya.

Puncaknya, pada Selasa (12/8), kakak kelas yang diketahui berinisial IAS kelas 12 IPA 3, NP kelas 12 IPS 3 dan JLS kelas 12 IPS 1 menggebrak meja yang diduduki Cecil.

“Dan dia (seniornya) bikin peryataan, kalau lu masih pakai baju itu lagi akan gw sobek,” lanjut Elin menirukan suara senior SMAN 9.

Keesokan harinya, tutur Elin, putrinya sedang mengobrol dengan teman-teman barunya yang juga berasal dari sekolah DKI, tiba-tiba putrinya dipanggil ke dalam kelas dan ternyata didalam kelas sudah ada puluhan siswa maupun siswi.

Baca Juga :  Balai POM Gerebek Tiga Gudang Kosmetik dan Jamu Ilegal Di Tangerang

“Anak saya dibilang mau bikin genk karena yang ngobrol berasal dari DKI semua, langsung anak saya ditarik ke dalam kelas dan langsung mencopot kedua kancingnya dan baju anak saya dicoret-coret enggak jelas,” lanjutnya.

Tak hanya itu, kata dia, seniornya tersebut menyuruh Cecilia membuka seragam putih abu-abunya.

“Pas disuruh buka baju, anak saya enggak mau karena di dalam kelas banyak siswa cowoknya. Anak saya baru 7 hari bersekolah 7 di situ,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMA Negeri 9 Kota Tangsel Ahmad Nana Mahmur mengaku pihak sekolah sudah mendengar kejadian tersebut. Bahkan diakuinya, kejadian itu diketahui usai salah seorang siswa melapor ke pihaknya terkait peristiwa tersebut, pihaknya langsung memanggil Cecilia dan tiga seniornya itu.

“Kami tidak tinggal diam. Kami langsung tanya siapa pelakunya, lalu dipanggil dan diminta ceritakan ke Guru BP. Korban dan pelaku sudah bercerita. Kami langsung nasehati korban dan pelaku,” katanya menjelaskan kepada wartawan.

Nana mengaku, ibu korban juga sudah datang ke sekolah dan mengetahui penanganan yang dilakukan pihak sekolah. Bahkan, ketiga pelaku sudah meminta maaf langsung kepada orangtua korban dan korban, secara langsung.

“Kami juga sudah beri sanksi kepada ketiga siswa kami, mereka mendapat sanksi pengurangan kredit poin sebanyak 50 dari total 100 poin. Mereka juga sudah membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan kembali hal-hal demikian. Sanksi selanjutnya kalau terulang, akan dikembalikan ke orangtua masing-masing,” tandasnya.

Terkait laporan orangtua Cecilia ke pihak kepolisian, Nana menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, pihak sekolah siap memediasi penyelesaian secara kekeluargaan dengan pihak-pihak terkait.

“Nanti akan ada pertemuan lagi. Kami harap kasus ini segera selesai dan tidak terulang lagi dikemudian hari,” harap Nana. (Dra)