Pamulang, BTCom — Persaingan bisnis seluler yang kian meraja di kota Tangerang Selatan adalah nilai plus guna peningkatan pendapatan daerah, Sejak berdiri dan memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang, tidak salah jika Tangerang Selatan bak perawan cantik mempesona menjadi rebutan para pria untuk bisa merebut hatinya.
Salah satu bisnis yang kian berkembang pesat adalah kebutuhan alat komunikasi seperti handphone, seluler, dan internet. Para pelaku usaha di bidang seluler dan internet pun berupaya untuk bisa mendirikan tower atau menara internetnya di Tangsel agar para penggunanya pun dapat terjangkau. Namun geliat bisnis internet di Tangerang Selatan tidak di imbangi oleh geliat para pemangku jabatan di dinas terkait dan Pemkot pun terkesan tutup mata. Alhasil peluang menambah Kas daerah pun terkadang dimanfaatkan oleh para makelar dan pejabat bersangkutan sehingga proses perijinan yang berbelit dapat dipatahkan hanya melalui komunikasi face to face di meja lobby.
Seperti yang terjadi di kelurahan Kedaung RT 02 RW 01 berdirinya jaringan internet dari perusahaan media ternama di Ibukota pun menjadi persoalan karena diketahui proses ijinnya bodong. Salah seorang pelaksana proyek pembangunan menara jaringan internet, Supri ketika di hubungi beritatangsel, Melalui telepon genggamnya tak berani menjawab bahkan send messenger yang dikirimkan pun tidak di respon, Selasa (16/09)
Ketika di konfirmasi kepada pihak kelurahan Kedaung, disayangkan Lurahnya tak ada ditempat namun menurut Hasan Basri, Seorang Sekretaris kelurahan mengatakan,” Saya tidak tahu pércis bagaimana proses perijinannya, yang kami tahu semua persoalannya sampai sini beres”. Tukasnya
Kata beres lebih lanjut berbuah persoalan sebab, berdasarkan keterangan sekel bahwa ada calo yang membawa pengusahanya kesini, Urai Hasan Basri kepada beritatangsel, lebih lanjut dikatakan Hasan Basri jika proses perijinannya sudah dilakukan sendiri oleh pelaksana proyek kepada Seorang Pejabat di Dinas Perhubungan Tangerang Selatan dengan menyebutkan nama oknum pejabat yang dimaksud.
Saat beritatangsel coba hubungi nama pejabat yang dimaksud selulernya tidak aktif lalu saat ditanyakan kepada salah satu staffnya, staff tersebut hanya mengatakan, “Wah soal itu silakan tanyakan kepada pejabat bersangkutan yang memberi ijin, betul tidak ijinnya sudah diurus melalui dirinya atau bodong tidak ada sama sekali” . Berdasarkan sumber yang diperoleh beritatangsel jika berkas proyek tersebut belum ada di pejabat yang berwenang yang biasa mengurusi perijinan menara.
Maraknya permainan calo dan pejabat dinas di Kota Tangerang Selatan menambah preseden buruk wajah Walikota adalah sebuah dilema bagi pemerintahan Airin Rachmi Dianny disaat Sang Walikota hendak fokus dengan program kerjanya yang terus di prioritaskan bagi kepentingan masyarakat Tangerang Selatan ternyata masih ada pejabatnya yang bermain-main dilingkungan kerjanya. (Bgs/Dz)
