Beranda Berita Terkini Kuliah Profesional Solusi Hadapi MEA 2015

Kuliah Profesional Solusi Hadapi MEA 2015

BERBAGI
Amin Fa (kanan) menyerahkan sertifikat pada salah satu peserta seminar, Ibu Eko dari depok
Amin Fa (kanan) menyerahkan sertifikat pada salah satu peserta seminar, Ibu Eko dari depok
Amin Fa (kanan) menyerahkan sertifikat pada salah satu peserta seminar, Ibu Eko dari depok

BTCom — Secara umum setidak-tidaknya terdapat empat hal penting terkait pelaksanaan MEA 2015. Pertama, ASEAN sebagai pasar dan produksi tunggal, kedua, pembangunan ekonomi bersama, ketiga, pemerataan ekonomi, dan keempat, perkuatan daya saing  termasuk pentingnya pekerja yang kompeten.

Hal itu diungkapkan oleh Amin Fa, SPsi., CTL., CH., CHt., Grand Master Trainer, Praktisi dan Profesional di bidang Bisnis, Managemen, Organisasi, Psikologi, Dosen LTPI, Hypno Spiritual, dan Parenting, dihadapan peserta seminar Peningkatan Karir Spektakuler dengan kudul ‘Menjawab Tantangan Persaingan Sumber Daya Manusia (SDM) Era Pasar Bebas tahun 2015’ di Taman Lalu Lintas Cibubur, Jakarta Timur, kemarin.

Persoalan mendasar yang masih dihadapi Indonesia dalam menghadapi MEA 2015. Pertama, masih tingginya jumlah pengangguran terselubung (disguised unemployment). Kedua, rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan kerja. Ketiga, pekerja Indonesia didominasi oleh pekerja tidak terdidik sehingga produktivitas mereka rendah. Keempat, meningkatnya jumlah pengangguran tenaga kerja terdidik, akibat ketidaksesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Kelima, ketimpangan produktivitas tenaga kerja antarsektor ekonomi Keenam, sektor informal mendominasi lapangan pekerjaan, dimana sektor ini belum mendapat perhatian optimal dari pemerintah. Ketujuh, pengangguran di Indonesia merupakan pengangguran tertinggi dari 10 negara anggota ASEAN, termasuk ketidaksiapan tenaga kerja terampil dalam menghadapi MEA 2015. Kedelapan, tuntutan pekerja terhadap upah minimum, tenaga kontrak, dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Kesembilan, masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang banyak tersebar di luar negeri, paparnya.

Fakta lain, lanjutnya, ada empat puluh juta pengangguran di Indonesia. Keluhan umum, berkisar pada lulusan yang tidak bisa bersaing didunia kerja.  Era Pasar Bebas Asean 2015 menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia, mengingat Sumber Daya Manusia Profesional harus sarjana.

Baca Juga :  Hadiri Pelantikan Pengurus FPTI Tangsel, Benyamin Davnie Yakin Panjat Tebing Cetak Prestasi di Porprov

“Kuliah profesional menjadi solusi dan pilihan cerdas menghadapi Era Pasar Bebas Asean 2015. Membangun Jaringan Profesional bersama Lembaga Tenaga Profesional Indonesia (LTPI),” tegasnya.

Lembaga Tenaga Profesional Indonesia (LTPI) bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Mitra Karya, STIMIK Mitra Karya, dan Universitas Ibnu Chaldun, membuka pendaftaran setiap bulan dan wisuda sarjana 2 kali setahun. (Iskandar/Dias)