Beranda Berita Photo Penyakit Kolera Pencegahan dan Pengobatan

Penyakit Kolera Pencegahan dan Pengobatan

BERBAGI
Virus Kolera
Virus Kolera
Virus Kolera

BT.com – Penyakit Kolera atau yang dikenal dengan penyakit biru disebabkan oleh infeksi bakteri vibrio cholera dan biasanya menyerang saluran pencernaan yakni usus. Bakteri kolera menyebabkan tubuh mengeluarkan cairan berlebih karena produksi racun enteroxitin. Penjangkitan penyakit ini melalui air yang telah terkontaminasi oleh feaces (ekskresi kotoran) manusia.

Baik itu melalui pemakaian air yang telah terkontaminasi secara langsung maupun melalui konsumsi makanan yang telah tekontaminasi virus kolera dan dimasak tidak benar, misal ikan, kepiting udang, kerang. Di samping itu juga dari muntahan orang yang terinfeksi kolera.

Virus kolera memiliki masa inkubasi yang relatif cepat selama Gejala orang yang terjangkit penyakit kolera dapat dikenali melalui beberapa tanda. Pengeluaran cairan yang berlebih melalui muntah dan diare.

Penyakit Kolera Pencegahan dan Pengobatan

Diare yang dikeluarkan tanpa didahului dengan rasa mules, cairannya berwarna putih keruh dan berbau amis. Diare terjadi berkali-kali. Muntah terjadi tanpa rasa mual, Kejang otot perut disertai dengan rasa nyeri yang hebat.

Akibat banyaknya keluar cairan menyebabkan detak jantung cepat, lemah fisik, mulut kering, mata cekung, hypotensi dan lain sebagainya. Jika tidak dilakukan penanganan yang tepat, dapat berakibat, asidosis, kolaps, kerusakan ginjal hingga kematian.

Penderita kolera harus ditangani dengan cepat dan tepat, terutama memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang (rehidrasi). Pemberian cairan bisa dilakukan melalui oral dengan pemberian cairan oralit dan melalui infus intravena (pada kasus yang parah).

Pemberian elektrolit cairan tubuh dilakukan selama 1-5 hari tanpa pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik dilakukan setelah 5 hari hari atau setelah meredanya muntah-muntah. Antibiotik yang biasa digunakan yakni tetrasiklin, trimethoprhim.

Untuk waspada terhadap penyakit kolera, hendaknya dilakukan tindakan preventif, karena penyakit ini tidak dapat disepelekan akibatnya. Adapun tindakan pencegahan yang dimaksud melalui cara : Pertama, pemberian imunisasi vaksin hidup (strain CVD 103-HgR/orachel/mutacel) dan vaksin mati (Dukoral, SBL).

Baca Juga :  Ingin Angkat 56 Pegawai KPK Jadi ASN Polri, Dua Organisasi Mahasiswa Apresiasi Langkah Kapolri dan Presiden

Kedua, melakukan pengawasan penderita kolera baik menggunakan laporan kepada instansi kesehatan, melakukan isolasi pada pasien kolera berat. Ketiga, lakukan menejemen kontak terhadap penderita penyakit kolera maupun makanan dan minuman yang diasup. Keempat, pemurnian air minum. Kelima. Menyediakan pembuangan feaces yang tepat dan jauh dari lingkungan padat penduduk.

Pencegahan penyakit kolera pun dapat dilakukan dengan pembiasaan hidup sehat, yakni : Pertama, menciptakan kebiasaan cuci tangan sebelum makan ataupun sebelum masak. Kedua, pastikanlah makanan dan minuman yang diasup steril dari bakteri.

Ketiga, Minimalisirlah makanan setengah matang apalagi jenis kerang-kerangan. Menu sayuran disertai buah-buahan yang sehat lebih diutamakan. Keempat, Hindari konsumsi jajanan di pinggir jalan yang sering dihinggapi lalat dan tidak terjamin kebersihannya. Menjaga kebersihan makanan dan cara makan dapat membantu Anda tidak terjangkit penyakit kolera. Karena kolera berasal dari kotoran dan memang kotor.

Nah, telah diulas bahwa penyakit kolera merupakan penyakit yang menjangkiti saluran pencernaan akut. Dapat ditandai dengan muntah-muntah, diare terus-menerus berwarna putih encer dan kejang otot.

Pertolongan dilakukan dengan pemberian elektrolit pengganti cairan tubuh kemudian disertai antibiotik. Pencegahannya dilakukan dengan pemberian vaksin, menjaga kontak dengan penderita kolera, pemurnian minuman dan menyediakan pembuangan feaces yang tepat.

Penerapan gaya hidup sehat juga penting untuk terhindar dari berbagai macam penyakit termasuk kolera. Mari jaga kebersihan dan ciptakan gaya hidup sehat dengan olah pikir, olah raga dan olah makan bergizi seimbang.