Beranda Berita Photo Pesta Rakyat Adu Bedug Tradisi Turun Temurun Masyarakat Betawi

Pesta Rakyat Adu Bedug Tradisi Turun Temurun Masyarakat Betawi

BERBAGI
Pesta Rakyat Adu Bedug Tradisi Turun Temurun Masyarakat Betawi
Pesta Rakyat Adu Bedug Tradisi Turun Temurun Masyarakat Betawi
Pesta Rakyat Adu Bedug Tradisi Turun Temurun Masyarakat Betawi

Setu, Berita Tangsel On – Pesta Rakyat Adu Bedug di Kelurahan Setu Kecamatan Setu dan Kelurahan Buaran Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan merupakan upaya melestarikan budaya masyarakat Betawi. Hal itu diungkapkan Abdul Rojak, Ketua Karang Taruna Kelurahan Setu, sekaligus Ketua Panitia Pesta Rakyat Adu Bedug Kelurahan Setu, kepada Kicau News di sela-sela Kemeriahan Pesta Rakyat Adu Bedug, Jumat, 15/8.

Pesta Rakyat Adu Bedug ini merupakan tradisi turun temurun yang diselenggarakan oleh masyarakat Betawi Kota Tangerang Selatan. Pesta ini bahkan telah diselenggarakan oleh masyarakat Betawi ketika wilayah ini masih menjadi bagian dari Kabupaten Tangerang. Biasanya diselenggarakan pada hari ke tujuh perayaan Idul Fitri. Mengapa demikian?

“Menurut cerita para orang tua, umumnya masyarakat Betawi ‘melancong’ ke tempat-tempat wisata pada Hari Raya Idul Fitri. Faktanya, tidak semua masyarakat Betawi mampu melakukan itu karena keterbatasan ekonomi. Dari sinilah awal mula Pesta Rakyat Adu Bedug dimulai. Tujuannya untuk menghibur masyarakat dan bergembira bersama di hari raya. Di sana ada bedug yang ditabuh oleh beberapa orang, ada petasan, dan ada makanan, oleh karena itu disebut Pesta Rakyat,” terangnya.

Lalu mengapa disebut Adu Begug? Karena pesta ini dilakukan oleh dua kelompok masyarakat yang berbeda, biasanya kelurahan satu dengan kelurahan lain yang berdekatan, kemudian bedug dan petasan dibunyikan secara bersautan. Oleh karena itu disebut Pesta Rakyat Adu Bedug, lanjutnya.

Tahun ini menjadi tahun yang special karena penyelenggaraannya bertepatan dengan Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI), barangkali pesta tahun ini agak lebih meriah.

Tahun ini kami membentuk kepanitian bersama Kelurahan Setu Kecamatan Setu, dan saya sebagai ketuanya dengan Kelurahan Buaran Kecamatan Serpong yang diketuai oleh Rudi Ale.

Baca Juga :  Angka Pernikahan dan Kehamilan Anak Dibawah Umur Di Tangsel Rendah

Yang terpenting dalam kepanitiaan ini adalah, “Kami membuat kesepakatan bersama, hitam di atas putih, yang menyatakan, Pesta Rakyat Adu Bedug ini semata-mata untuk kebersamaan dan kegembiraan masyarakat, bukan adu kuat petasn,” jelasnya lagi.

Di tempat terpisah, Ketua Panitia Kelurahan Buaran, Rudi Ale, menyatakan, Pesta Rakyat Adu Bedug ini merupakan ajang silaturahmi bagi masyarakat Betawi di Kota Tangerang Selatan. Terkadang, tidak menjadi masalah, berapa biaya yang dikeluarkan, yang terpenting kita bisa saling bersilaturahmi, masyarakat senang dan bergembira bersama keluarga.

Pesta Rakyat Adu Bedug ini, kini tidak lagi menjadi pesta kegembiraan masyarakat Betawi saja, tapi sudah menjadi kegembiraan seluruh masyarakat Kota Tangerang Selatan. Faktanya, tidak sedikit masyarakat dari luar Serpong dan Setu yang ikut berpartisipasi, baik yang hanya sebagai penonton saja maupun yang ikut menyalakan petasan.

Pada saatnya, giliran kami yang datang ke saudara kami di tempat lain untuk berpartisipasi pada pesta yang sama, seperti kondangan, gitu, pungkasnya. (Iskandar)